Seorang pemuda asal Kota Medan menjadi perbincangan hangat di dunia digital setelah mengklaim berhasil meretas sistem permainan Starlight Princess dan memicu kemunculan scatter secara beruntun dalam satu sesi tanpa putus. Peristiwa ini sontak mengundang reaksi beragam dari komunitas pengguna game daring dan warganet.
Kejadian bermula dari unggahan seorang pengguna bernama Farhan (25), lulusan Teknik Komputer dari salah satu perguruan tinggi swasta di Medan. Dalam unggahannya di forum daring khusus pengembang game, Farhan menyatakan telah menemukan cara mengatur ritme interaksi pada Starlight Princess sehingga scatter muncul secara konsisten tanpa jeda panjang.
Farhan mengungkapkan bahwa ia tidak menggunakan cara instan, melainkan melakukan pengamatan selama lebih dari tiga minggu terhadap reaksi sistem game terhadap pola spin cepat, jeda manual, dan sinkronisasi waktu lokal. Ia bahkan membuat skrip sederhana untuk mencatat waktu munculnya scatter dan petir pengali bonus dalam lebih dari 300 sesi percobaan.
Seluruh analisis dilakukan dari kamar kontrakan Farhan di kawasan Medan Johor. Ia menyebut tidak memiliki afiliasi apa pun dengan komunitas game profesional, dan hanya melakukannya sebagai bentuk eksplorasi terhadap logika algoritma permainan. �Saya tertarik bagaimana sistem ini bereaksi terhadap input manusia. Ternyata bisa dibaca dengan sabar,� ujarnya melalui pesan singkat kepada forum diskusi teknologi.
Setelah hasil temuannya dibagikan dalam bentuk dokumentasi dan video singkat, banyak pengguna forum mencoba menguji kembali pola yang ia sebut �skema jeda balik scatter�. Sebagian melaporkan hasil positif, dengan scatter muncul dalam 3 hingga 4 putaran. Namun, banyak juga yang tidak berhasil dan menyebut hasil itu sebagai kebetulan belaka.
Tetangga kontrakan Farhan pun ikut dibuat kaget dengan perhatian mendadak dari media sosial. Menurut keterangan warga sekitar, Farhan dikenal sebagai pemuda pendiam yang jarang keluar rumah kecuali ke minimarket atau masjid. �Orangnya tenang, ternyata bisa bikin ramai kayak gini,� ucap Pak Deni, tetangga kontrakan yang tinggal satu gang.
Orangtua Farhan yang tinggal di Kecamatan Tembung mengaku awalnya khawatir saat anaknya menjadi viral. Namun setelah mengetahui bahwa semua dilakukan dengan pendekatan teknis dan tidak melanggar hukum, mereka justru bangga. �Yang penting anak kami tidak macam-macam. Dia suka utak-atik komputer dari kecil,� tutur ibunya, Rukiah (52), melalui sambungan telepon.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada tanggapan dari pengembang resmi Starlight Princess terkait klaim Farhan. Namun komunitas pengembang independen menyatakan akan mengkaji temuan tersebut secara teknis untuk melihat apakah pola yang digunakan termasuk dalam exploit sistem atau hanya pembacaan pola normal berdasarkan probabilitas internal.
Dosen Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, Dr. Rini Setyaningsih, M.T., menilai bahwa apa yang dilakukan Farhan adalah contoh kemampuan observasi dan analisis data yang patut dihargai. �Selama tidak melanggar hukum dan etika digital, temuan seperti ini bisa menjadi awal riset lebih dalam mengenai sistem berbasis probabilistik,� ujarnya.
Dalam pernyataan singkatnya, Farhan menegaskan bahwa dirinya tidak berniat viral atau mencari ketenaran. Ia hanya ingin hasil temuannya menjadi bahan pembelajaran dan membuktikan bahwa pemuda dari mana pun bisa memahami logika sistem jika cukup tekun. �Saya nggak ingin jadi sorotan. Cuma ingin tunjukkan bahwa teknologi bisa dipelajari siapa saja,� pungkasnya.
Beberapa rekan Farhan dari komunitas teknologi di Medan kini mendorong agar temuan ini dibukukan dalam bentuk laporan teknis atau jurnal yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Mereka menilai bahwa riset semacam ini bisa jadi contoh bagaimana eksplorasi mandiri mampu menghasilkan pemahaman kompleks terhadap sistem berbasis probabilitas seperti Starlight Princess.
Fenomena Farhan yang berhasil memicu scatter tanpa henti di Starlight Princess menjadi pengingat bahwa talenta teknologi tak hanya hadir dari institusi besar. Dari kamar kontrakan sederhana di Medan, seorang pemuda bisa menciptakan diskusi nasional dengan bekal rasa ingin tahu, ketekunan, dan pendekatan ilmiah. Kisah ini diharapkan menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk menggali potensi di bidang digital secara etis dan bertanggung jawab.